Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk memotong benda keras, seperti besi atau baja, adalah dengan menggunakan teknik las yang memanfaatkan gas.Untuk melakukan proses las seperti ini, ada banyak perlengkapan penting yang diperlukan, salah satunya adalah selang blender.
Selain itu, karena risikonya cukup besar, perlu kehati-hatian ekstra juga supaya proses pengelasan bisa berjalan lancar, aman, dan sukses.
Bagi Anda yang belum terlalu mengenal teknik las yang satu ini, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!
Teknik Las Menggunakan Selang Blender
Jika sudah ada hubungannya dengan selang blender, berarti teknik las yang akan dilakukan adalah yang memanfaatkan gas, lebih tepatnya gas oksigen (O2) dan gas asetilin (C2H2).
Teknik las yang seperti ini sudah ada sejak tahun 1901 dan memiliki banyak sekali nama lain, berikut adalah istilah-istilah yang biasanya digunakan:
- Blender
- Cutting Torch
- Flame Cutting
- Las oxy-acetylene
- Oxy fuel gas cutting
- Steel burning
- Oxygen burning
Penggunaan istilah yang cukup banyak dan berbeda-beda ini biasanya membuat orang bingung, padahal semua istilah tersebut merujuk pada teknik las yang sama.
Di Indonesia sendiri, teknik las menggunakan gas ini biasa disebut blender, makanya selang yang digunakan pun dinamai selang blender.
Blender yang dimaksud di sini bukan blender yang biasa digunakan di dapur untuk menghaluskan makanan.
Teknik las blender ini biasanya banyak ditemui di bengkel-bengkel otomotif dan konstruksi baja yang besar.
Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk teknik las ini, harganya cukup mahal, sehingga penggunaannya pun tidak sebanyak teknik las lain yang lebih sederhana.
Prinsip Kerja Teknik Las Menggunakan Selang Blender
Prinsip kerja dari teknik las ini adalah memotong material yang tebal dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran gas.
Permukaan yang akan dilas nantinya akan dipanaskan sampai meleleh, dengan panas api dari hasil pembakaran gas asetilin.
Selain gas asetilin, pengelasan bisa juga dilakukan dengan memanfaatkan jenis gas lain yang juga mudah terbakar, seperti gas propane ataupun gas hidrogen.
Hal yang terpenting untuk diperhatikan dalam menggunakan teknik las ini adalah untuk mengatur besar kecilnya api, dan menyesuaikannya dengan tebal baja yang akan dipotong.
Teknik las menggunakan selang blender ini bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti mengelas baja karbon dan semua jenis karbon lainnya.
Keuntungan Menggunakan Selang Las Untuk Proses Las
Menggunakan teknik las blender dengan selang blender ini bisa memberikan beberapa keunggulan dibandingkan teknik las yang lain, berikut adalah beberapa di antaranya:
Prosesnya Cepat
Jika dibandingkan dengan jenis teknik las lainnya, memotong material menggunakan selang blender ini, bisa lebih cepat karena panas yang dihasilkan lebih tinggi, sehingga akan sangat menghemat waktu.
Anda bisa menggunakan teknik las yang satu ini, jika sedang butuh untuk mengelas banyak material dalam waktu cepat.
Bisa Memotong Berbagai Bentuk
Teknik las biasanya digunakan untuk memotong logam tebal seperti besi/baja dalam berbagai bentuk yang beragam.
Jika Anda sedang butuh untuk memotong bentuk yang unik atau banyak bentuk sekaligus, teknik las dengan menggunakan alat ini ini bisa jadi pilihan yang tepat.
Cara Pemotongannya Fleksibel
Untuk proses pemotongan menggunakan mesin ini, Anda bisa bebas menggunakan mesin ataupun tangan.
Memotong menggunakan mesin bisa dilakukan secara otomatis, sementara untuk proses pemotongan yang menggunakan tangan, harus dilakukan secara manual dengan prosedur keselamatan yang memenuhi standard.
Hasil Pemotongan Lebih Rapi
Memotong logam tebal dengan menggunakan bantuan mesin ini bisa menciptakan hasil akhir yang lebih rapi.
Kualitas permukaannya rapi dan rata, tepi atasnya tajam, dan di tepi bawahnya tidak akan timbul terak.
Peralatan Lainnya yang Diperlukan untuk Melakukan Pengelasan
Selain selang blender yang sejak tadi sudah banyak disebutkan, teknik las blender ini masih memerlukan banyak peralatan khusus lainnya, seperti:
Tabung Gas
Tabung gas yang akan digunakan ada dua, yaitu tabung untuk gas oksigen dan tabung untuk gas asetilin, bahannya bisa terbuat dari aluminium ataupun baja.
Tabung yang berisi gas oksigen ukurannya biasanya akan lebih besar dibandingkan tabung gas asetilin.
Untuk oksigen disarankan menggunakan gas oksigen murni dengan kemurnian minimal 99,5%.
Jika menggunakan kemurnian yang di bawah itu, maka kecepatan pemotongan akan berkurang.
Gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan ini jenisnya berbeda dengan oksigen medis yang biasa tersedia di apotek atau rumah sakit.
Katup Tabung
Di bagian atas tabung ada katup yang berfungsi untuk membuka ataupun menutup jalur keluarnya gas, baik oksigen maupun asetilin.
Katup untuk gas oksigen biasanya terbuat dari bahan kuningan, sementara untuk katup gas asetilin terbuat dari bahan baja.
Di dalam katup tabung ini terdapat pengaman yang bisa mengatur tekanan gas yang dikeluarkan.
Regulator
Regulator yang digunakan juga ada dua, yaitu untuk gas oksigen dan gas asetilin, penempatannya disambungkan pada katup tabung.
Penggunaan regulator ini berfungsi untuk mengatur tekanan yang dikeluarkan dari tabung gas.
Bagian-bagian di dalam regulator adalah saluran gas, katup untuk mengatur tekanan, katup pengaman, alat pengukur tekanan, dan katup untuk mengeluarkan gas melalui selang.
Tekanan yang dikeluarkan dari regulator ini nantinya bisa disesuaikan dengan tebal material yang akan dilas.
Selang Blender
Jika dilihat, selang blender ini terdiri dari dua buah selang dengan warna yang berbeda.
Warna tersebut menunjukkan kode untuk gas yang dialirkan di masing-masing selang. Warna merah melambangkan gas asetilin dan warna biru melambangkan gas oksigen.
Selang blender ini berfungsi untuk mengalirkan gas oksigen dan gas asetilin, dari tabung gas ke blender las.
Untuk menjamin keamanan pada saat proses pengelasan, pastikan selang blender sudah tersambung dengan baik, tidak ada bagian yang bocor sekecil apapun, dan tidak ada kotoran di dalamnya.
Kotoran yang menumpuk di dalam selang blender bisa mengurangi kecepatan saat proses pengelasan.
Selang blender yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang elastis, tidak terlalu kaku, kuat menahan tekanan, tidak mudah bocor, dan memiliki ukuran diameter 6-9 mm.
Klem atau Clamp
Klem ini digunakan untuk mengencangkan sambungan selang, baik yang tersambung dengan regulator maupun yang tersambung dengan blender.
Keberadaan klem ini sangat penting karena bisa meminimalisir resiko kebocoran gas yang membahayakan.
Blender
Blender memiliki tuas atau kran yang bisa diputar, untuk mengatur jumlah gas oksigen dan gas asitelin yang akan digunakan untuk mengelas.
Nozzle/Torch
Di bagian ujung blender ada sebuah alat kecil berbentuk runcing yang disebut nozzle atau torch. Ukurannya beragam, biasanya tersedia dalam ukuran 00-8.
Nomor 00 adalah yang terkecil dengan tebal plat atau mulut sebesar 3-6 mm, sedangkan nomor 8 yang terbesar memiliki tebal plat atau mulut sebesar 220-300 mm.
Pemilihan ukuran nozzle atau torch bisa disesuaikan dengan ketebalan logam yang akan Anda potong, semakin tebal dan besar logamnya maka ukuran nozzle atau torch yang diperlukan juga akan semakin besar.
Fungsi nozzle atau torch ini adalah untuk mencampurkan gas oksigen dan gas asetilin lalu mengeluarkan nyala api dari ujungnya.
Lighter/Pemantik Api
Alat yang terakhir ini juga salah satu yang terpenting karena digunakan untuk, menyalakan api dari gas yang dialirkan melalui selang blender dan dikeluarkan melalui nozzle atau torch.
Walaupun korek gas yang biasa digunakan untuk merokok bisa memberikan fungsi yang sama, tetap tidak disarankan untuk digunakan.
Ini karena akan lebih aman menggunakan lighter atau pemantik yang memiliki gagang panjang sehingga, bisa memberikan jarak antara tangan dengan blender dan mengurangi risiko terbakar.
Proses Persiapan Bahan-bahan Untuk Proses Pengelasan Menggunakan Teknik Las
Selain alat, bahan- bahan juga tentunya tidak bisa dilupakan.
Sebelum melakukan proses pengelasan dengan teknik yang menggunakan selang blender ini, Anda perlu mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan dengan beberapa langkah-langkah berikut:
Cek Ketebalan Bahan atau Material yang Akan Dilas
Ketebalan bahan penting untuk menentukan berbagai hal dalam teknik las blender ini, misalnya ukuran nozzle atau torch dan juga besar nyala api yang diperlukan untuk proses las.
Waktu pengelasan yang akan diperlukan juga sangat dipengaruhi oleh hal ini.
Siapkan Bentuk Potongan
Sebelum memulai proses pengelasan, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan terlebih dulu bentuk potongan seperti apa yang akan dilakukan, sehingga nanti saat api sudah menyala tinggal dieksekusi.
Jangan baru memikirkannya setelah proses pengelasan sudah hampir dimulai, ini bisa sangat mengurangi efisiensi kerja.
Siapkan Rencana Cadangan
Rencana cadangan ini bisa berupa bentuk atau ukuran baru yang berbeda dari rencana pemotongan awal.
Hal ini perlu disiapkan untuk mengantisipasi jika nanti terjadi kesalahan saat proses pengelasan.
Jika Anda sudah menyiapkannya sebelumnya, walaupun proses pemotongan gagal sekalipun Anda tidak akan panik dan bisa langsung lanjut menggunakan rencana cadangan ini.
Persiapkan Lokasi Pengelasan
Lokasi tempat juga akan sangat berpengaruh dalam berhasil tidaknya proses pengelasan yang Anda lakukan.
Pastikan posisi Anda nyaman dan aman, sirkulasi udara lancar, tidak ada bahan-bahan yang terbakar di sekitar, dan jangan lupa selalu patuhi standard keselamatan kerja yang baik.
Disarankan juga untuk menyiapkan alat pemadam kebakaran di dekat Anda.
Pastikan Suplai Gas
Sebelum memulai proses pengelasan, ada baiknya Anda sudah memperkirakan ada berapa banyak yang perlu Anda las dan kira-kira akan butuh waktu berapa lama.
Ini bisa membantu Anda untuk menentukan jumlah gas oksigen dan gas asetilin yang diperlukan.
Pastikan suplai kedua jenis gas tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sehingga, proses pengelasan tidak akan berhenti di tengah-tengah.
Cara Menggunakan Selang Las untuk Mengelas
Setelah menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, sekarang saatnya membahas mengenai cara melakukan pengelasan dengan menggunakan selang blender.
- Sambungkan kedua ujung selang blender. Ujung yang satu disambungkan pada regulator, dan ujung yang satunya pada blender.
- Pasangkan klem pada selang blender. Sebelum proses las dimulai, pastikan sekali lagi bahwa klem sudah kencang.
- Pasangkan regulator pada tabung. Anda bisa menggunakan kunci inggris untuk mengencangkannya. Ingat jika regulator untuk gas oksigen dan gas asetilen biasanya memiliki arah pengencangan yang berlawanan.
- Pasangkan selotip pada regulator untuk mencegah risiko kebocoran yang akan sangat berbahaya jika terjadi.
- Buka kran pada tabung gas oksigen dan gas asetilin.
- Atur tekanan pada regulator dengan memperhatikan jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan. Biasanya akan ada dua alat pengukur tekanan, yang satu untuk mengukur tekanan tabung dan satunya lagi untuk mengukur tekanan kerja dari gas yang dikeluarkan. Anda bisa mengatur tekanan dengan memutar bagian katup/tuas pada regulator.
- Buka katup untuk gas oksigen dan gas asetilin pada blender. Nantinya Anda juga bisa mengatur nyala api melalui katup ini.
- Nyalakan lighter atau pemantik api ke arah nozzle atau torch.
- Gunakan air untuk mendinginkan material yang baru saja dilas
- Jika sudah selesai digunakan, tutup katup semua katup baik di blender maupun di regulator. Mulai dari katup gas oksigen dulu baru setelahnya katup gas asetilin.
- Keluarkan sisa gas pada selang blender.
Jenis-jenis Api yang Bisa Dikeluarkan Melalui Selang Blender
Perbandingan gas oksigen dan gas asetilin yang dikeluarkan melalui selang blender bisa diatur.
Perbedaan rasio atau perbandingan dari dua jenis gas ini bisa mempengaruhi kualitas api yang dikeluarkan.
Berikut adalah beberapa jenisnya:
Api Karburasi
Jenis api ini dihasilkan jika rasio gas asetilin yang dikeluarkan lebih banyak daripada gas oksigen.
Api karburasi ini bisa digunakan untuk proses pemanasan ataupun pengelasan logam putih, alumunium, perunggu, dan permukaan yang keras.
Api Netral
Api netral muncul ketika perbandingan gas oksigen dan gas asetilin sama besarnya.
Anda bisa menggunakan jenis api netral ini untuk proses pengelasan logam biasa, seperti besi dan baja.
Untuk bisa mendapatkan nyala api netral, caranya susah-susah gampang. Berikut adalah salah satu trik yang bisa Anda coba:
- Pertama, buka sedikit katup gas asetilin pada blender lalu nyalakan pemantik untuk menyalakan api.
- Setelah api menyala, buka lagi sedikit demi sedikit katup gas asetilin sampai terlihat nyala api mulai berwarna hitam di bagian ujungnya.
- Terus putas katup sedikit demi sedikit sampai asap hitamnya menghilang.
- Jika sudah, buka pelan-pelan katup gas oksigen sampai nyala api berwarna biru dengan campuran putih yang ujungnya tumpul dan tidak mengeluarkan suara. Ini adalah ciri-ciri api netral yang benar.
Api Oksidasi
Jenis api yang terakhir ini, dikeluarkan melalui selang blender ketika kadar gas oksigen lebih banyak dibandingkan gas asetilin.
Api oksidasi ini bisa digunakan untuk keperluan brazing ataupun untuk pengelasan kuningan.
Jenis api karburasi dan api oksidasi tidak direkomendasikan untuk mengelas logam baja, karena sifatnya yang bisa mempengaruhi komposisi dari logam yang sudah dalam kondisi cair.
Mencari Kebutuhan Selang Blender di Situansan
Jika Anda tertarik untuk membeli selang blender, Anda bisa mencari produknya yang berkualitas di Situansan.
Di sana, kami menyediakan berbagai kebutuhan lengkap untuk industri, mulai dari keperluan lifting, safety, welding, machine, dan sebagainya.
Situansan berkomitmen memberikan pelayanan yang aman dan terpercaya untuk para pelanggan kami di seluruh Indonesia.
Tunggu apalagi, segera kunjungi Situansan untuk mencari selang blender dan perlengkapan industri lain yang harganya terjangkau dan keasliannya terbukti. Fast respon yuk langsung hubungi tim marketing kami dengan klik langsung link disini