Home » Blog » Rantai Stainless Perbedaan Jenis 304 dan 316

Rantai Stainless Perbedaan Jenis 304 dan 316

  • by
Rantai Stainless

Halo sobat situansan , setelah banyak kita membahas tentang alat angkat berbahan besi dan baja yuk mulai kita pelajari rantai dengan bahan stainless. Anda pasti sudah tidak asing dengan bahan stainless, selain untuk perabot rumah yang biasanya dipilih karena ketahanannya terhadap karat ternyata jenis ini juga banyak digunakan untuk keperluan rigging. Yuk supaya tidak penasaran , langsung saja kita masuk pada rantai stainless.

Pertama anda harus paham betul apa sih arti dari Stainless Steel , stainless steel merupakan sebuah jenis bahan material yang tahan lama terhadap proses karat ataupun korosi dari besi dan baja. Kandungan dalam stainless steel setidaknya mengandung 10,5% chronium. Untuk jenis stainless steel itu sendiri mempunyai 2 jenis yang sering dijadikan acuan saat anda membeli barang berbahan stainless.

Kadar Stainless

Untuk bahan stainless steel juga mempunyai beberapa bagian atau jenis yang berbeda beda yang di kategorikan berdasarkan berapa banyak nilai chronium dalam bahan tersebut. Kenapa harus berbeda nilai dari tiap kode atau jenis bahan stainless? Karena setiap campuran bahan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pasar produk , setiap produk mempunyai konsentrasi pada industri yang berbeda pula. Misalnya seperti untuk Industri makanan , pastinya memilih jenis yang lebih tinggi nilai stainless nya supaya menjaga keutamaan dari kualitas hasil produksi.

Dalam unsur pembentukan bahan stainless dapat dipadukan dengan beberapa macam jenis bahan lain seperti tembaga, nikel, selenium, fosfor, titanium dan lain sebagianya. Namun faktor utama bahan yang harus ada pada percampuran tersebut adalah jenis chronium.

Rantai Stainless

Penjelasan Chronium

Chronium merupakan salah satu jenis zat kimia yang bersifat dapat mengikat oksigen pada bagian bahan stainless steel, sehingga dapat melindungi besi yang biasanya mengalami proses oksidasi yang menyebabkan sebuah besi atau baja bisa berkarat. Oleh karena itu peranan chronium memanglah sangat penting untuk dijadikan bahan utama pembuatan stainless steel, semakin tinggi kandungan chronium pada sebuah bahan maka semakin tinggi pula ketahanan bahan tersebut dari proses karat.

Jenis Stainless

Dalam dunia industr dan proyek banyak sekali anda temui macam dari bahan stainless ini , ada dua macam jenis yang sangat sering digunakan yaitu stainless 304 dan 316. Keduanya merupakan proses jadi dari percampuran besi dengan bahan pembuatan stainless lainnya. Namun untuk membedakan dari kedua jenis tersebut dapat diketahui dari kadar molybdenum. Fungsi dari kadar molybdenum adalah untuk memberikan ketahan yang sangat kuat pada proses korosi yang disebabkan oleh klorida atau yang biasa kita ketahui sebagai zat asam garam.Sehingga saat memilih jenis stainless pastikan terlebih dahulu anda mengetahui fungsi penggunaan alat untuk apa.

Jadi untuk kadar air garam atau klorida bisa didapatkan dengan menggunakan bahan stainless berjenis 316, sedangkan 304 dirasa kurang kuat dan tahan lama jika digunakan pada area yang berklorida tinggi seperti air laut .

Untuk penggunaan stainless jenis 316 memang sangat direkomendasikan untuk digunakan pada industri perkapalan , ataupun jenis industri lain yang mempunyai intensitas tinggi terkena paparan air.

Selain penyebutan 304 dan 316 , banyak user yang juga menyebutnya dengan jenis kode stainless 430 dan 409. Untuk hal tersebut anda tidak perlu bimbang karena dari keduanya adna cukup mempunyai persamaan pengertian antara bahan dengan kadar stainless yang tinggi atau rendah. Supaya lebih jelas yuk kita pelajari lebih dalam kedua jenis bahan stainless tersebut

Rantai Stainless

Stainless 304

Jenis ini banyak sekali di aplikasikan pada bidang umum di seluruh duinia , ketahannya terhadap karat yang cukup menjadikannya pilihan sebagai bahan dasar untuk membuat alat-alat rumah tangga dan juga beberapa industri lain. Kadar stainless 304 mengandung 16 hingga 24% kadar chronium dan dipadukan dengan bahan nikal sebesar 35% , dan masih dicampur dengan berbagai macam tambahan bahan kecil seperti karbon dan juga mangan.

Daya tahan bahan stainless ini dapat digunakan untuk berbagai macam perabot dapur dan juga aplikasi penggunaan bahan dekorasi bahkan untuk bangunan rumah. Untuk jenis ss304 dapat menahan berbagai resiko korosi rendah , dengan daya tahan korosi yang rendah jenis ini masih dapat dibersihkan dengan mudah. Namun meskipun demikian , jenis ini mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan terhadap paparan klorida yang tinggi seperti untuk penggunaan bahan di area pantai ataupun untuk industri yang dominasi alat nya digunakan pada air laut.

Jenis ion klorida mampu menembus lapisan stainless ini dengan mudah, karena terus mengikis lapisan yang melindiungi besi maka area korosi dapat cepat masuk pada bagian stainless proses ini disebut sebagai proses pitting. Setelah dapat masuk , maka ion tersebut dapat menyebar pada bagian paling bawah yang menjadi pelindung untuk chrodium dan kemudian merusak dan mengkontaminasi struktur pada bagian dalam besi tersebut.

Stainless Jenis 316

Jenis ini juga merupakan jenis yang sering digunakan pada kebutuhan pekerjaan berbagai industri , sifat dasar dari jenis 316 adalah sifat mekaniknya. Jika dilihat dari fisik jenis 316 hampir sama dengan jenis sebelumnya yaitu 304. Bahan dasar pembentukannya pun serupa namun tak semua komposisinya sama. Komposisi yang membedakan pada kedua jenis tersebut adalah penambahan komposisi 2 hingga 3% zat molybdenum. Dari penambahan zat inilah yang mengakibatkan ketahanan akan korosi menjadi lebih tinggi dibandingkan jenis sebelumnya. Secara teknik tambahan molybdenum dapat menghasilkan ketahanan bahan stainless terhadap bahan kimia yang keras bahkan asam klorida itu sendiri yang biasanya tinggi terdapat pada air laut.

Bidang industri umum yang kita ketahui menggunakan jenis 316 berdominasi pada industri yang berhubungan dengan air laut , namun ternyata bidang medis pun dapat menggunakan jenis 316 untuk alat-alat medis di rumah sakit , apotek ataupun lokasi bernuansa medis lainnya. Karena walaupun terdapat berbagai macam campuran besi dan zat ion yang beraneka macam ternyata berbagai hal tersebut tidak menimbulkan respon yang buruk terhadap penggunaan manusia. Sering disebut bahwa bahan tersebut non reaktif sehingga sangat aman digunakan pada keadaan medis ataupun untuk bidang makanan sekalipun.

Rantai Stainless

Fungsi Umum Rantai Stainless

Dari kedua jenis yang sudah kita bahas di atas kita dapat menemukan titik tumpu pada kekuatan dan kekurangan dari setiap jenis stainless itu sendiri. Keduanya menggunakan kemampuan nikel untuk memperkuat komposisi yang disebut dengan austenitic pada suhu yang jauh lebih rendah. Baja yang telah dicampur dengan zat lain mampu menemukan keseimbangan dan juga kekuatan terhadap tekanan korosi yang banyak macam penyebabnya. Sehingga memang benar adanya bahwa stainless memang sangat cocok digunakan untuk perabot ataupun peralatan kerja yang digunakan pada luar ruangan.

Walaupun stainless mempunyai ketahana yang cukup kuat bukan berarti tidak membutuhkan perawatan yang intens dan berkala , karena dengan merawat stainless dengan baik maka akan membantu masa penggunaan produk stainless menjadi lebih lama. Produk stainless memang termasuk barang yang mahal. Sehingga wajib untuk anda selalu menjaga dan memberikan perawatan yang baik supaya tidak sering melakukan penggantian. Apalagi untuk proses lifting yang wajib mengadakan penggantian item karena diwajibkan mengikuti standart keamanan yang ada , rantai stainless merupakan barang yang mahal dan memang berkualitas sehingga harus digunakan dan dirawat sebaik mungkin.

Kelebihan dan Kekurangan

Selain mengetahui jenis bahan dari rantai stainless, anda juga harus mempunyai pengetahuan tentang apa saja kelebihan dan kekurangan dari rantai stainless yang perlu anda pahami sehingga anda tidak ragu dalam memilih rantai yang tepat untuk anda. Beberapa penjelasannya sebagai berikut :

Kelebihan Rantai Stainless

Beberapa kelebihan rantai stainless yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut :

Meminimalisir Resiko Karatan

Rantai stainless merupakansalah satu alat lifting yang biasa digunakan untuk berbagai jenis industri , stainless dikenal sebagai bahan yang kuat terhadap karat dan tidak mudah rusak. Walaupun memang tidak dapat menahan 100% kerusakan setidaknya kualitas stainless membantu untuk memperpanjang masa pakai rantai itu sendiri.

Lebih Fleksibel

Penggunaan rantai stainless dikenal lebih mudah dipindahkan dari berbagai keadaan atau cuaca, karena ketahanannya maka rantai stainless bisa digunakan di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Keduanya masih mempunyai kemampuan bertahan yang cukup lama jika dibandingkan dengan bahan besi biasa yang tanpa ada perlindungan stainless.

Fisik Lebih Elegan

Selain karena lebih flexible dan juga tidak mudah karat , kelebihan lain dari rantai ini adalah karena tampilan fisiknya yang mengkilap sehingga terkesan elegan dan juga nyaman dipandang. Oleh karena itu untuk furniture atau perabot rumah yang berkelas banyak sekali pengusaha yang juga menggunakan bahan jenis ini. Untuk penggunaan bahan ini cocok untuk dekorasi rumah terutama dengan konsep elegan dan mewah. Permukaan pada bahan stainless yang halus membuat nya mudah sekali dibersihkan sehingga secara tampilan pun bahan stainless tetap memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Kekurangan Rantai Stainless

Setelah kita bahas tentang kelebihan dari rantai stainless dan bahan stainless, tentunya rantai stainless juga mempunyai kekurangan yang juga perlu anda perhatikan. Yuk kita coba pelajari satu per satu

Breaking Load Relatif Rendah

Berbagai macam industri yang tergolong besar memang selalu mengutamakan kekuatan dari sebuah alat , terutama jika alat tersebut digunakan untuk mengangkat sebuah barang atau yang sering kita sebut sebagai lifting equipment. Kenapa begitu memperhitungkan breaking load ?Karena untuk menjalankan sebuah pekerjaan yang beresiko berat maka dibutuhkan alat yang juga mempunyai kekuatan yang tinggi. Sehingga perlu dipertimbangkan dengan detail sebelum memilih dan menggunakan rantai stainless itu sendiri , untuk rantai stainless sendiri masih sangat kuat dan cocok jika digunakan untuk mengikat barang

Harga Yang Mahal

Nah ini dia bagian yang paling ditunggu , dengan segala manfaat dan kekurangannya tentu saja faktor utama yang juga menjadi bahan pertimbangan adalah budget yang harus dikeluarkan jika anda membeli rantai stainless ini. Rantai Stainless jelas lebih mahal dibanding dengan rantai galvanis biasa karena proses pembuatan dari rantai inipun cukup rumit dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Ketahanan yang dihasilkan memang merupakan hasil dari proses panjang yang dijalani rantai itu sendiri, sehingga tidak heran jika memang harga dari rantai stainless inipun dibandrol cukup tinggi.

Dari informasi artikel diatas anda pasti sudah mempunyai gambaran apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih rantai stainless yang cocok untuk industri anda, jika membutuhkan Rantai Stainless anda bisa langsung menghubungi tim profesional marketing kami disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *