Home » Blog » Klem Scaffolding Cara Tepat Memilih Jenis Terbaik

Klem Scaffolding Cara Tepat Memilih Jenis Terbaik

  • by
klem scaffolding

Klem scaffolding atau perancah adalah salah satu alat bantu yang biasanya dipakai di dalam sebuah industri pekerjaan semisal konstruksi.

Adanya alat ini semakin memudahkan para pekerja saat sedang melakukan sebuah pekerjaan.

Pemasangan klem scaffolding ini harus sesuai standar keamanan di lapangan. Untuk lebih jelasnya dalam artikel akan dibahas detail mengenai berbagai jenis scaffolding.

Namun, sebelum itu Anda harus mengetahui pengertian scaffolding terlebih dahulu.

Pengertian Klem Scaffolding

Secara umum scaffolding memiliki arti sebuah konstruksi penyokong sementara untuk pekerjaan yang berada di ketinggian.

Adanya klem scaffolding ini dapat mendukung para pekerja saat pekerjaan sedang berlangsung.

Alat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan berskala besar, misalnya pembangunan gedung bertingkat, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran dan lainnya.

Intinya, pekerjaan yang butuh sistem untuk menjangkau tempat yang lebih tinggi.

Jenis-Jenis Klem Scaffolding

Scaffolding terdiri dari beberapa jenis, tiap jenis memiliki fungsi yang berbeda – beda.-beda. Berikut ulasan selengkapnya untuk Anda :

Klem Scaffolding Kayu

Scaffolding berbahan kayu dipakai untuk pekerjaan yang sifatnya ringan, dan biasa digunakan untuk satu kali pakai saja.

Setelah pekerjaan selesai, maka peralatan akan dibuang. Dari sekian banyak jenisnya, kayu tingkat V adalah klasifikasi yang sering kali digunakan.

Scafolding kayu memiliki kelemahan yaitu akan mudah rusak karena faktor alam, perubahan cuaca, atau yang lainnya.

Untuk membuatnya lebih awet, Anda dapat menggunakan beberapa cara, seperti:

  • Cara tradisional, yakni merendamnya dahulu dengan air sebelum digunakan.
  • Penggunaan zat kimia yang berguna untuk menghindarkan dari hewan perusak kayu. Zat kimia tersebut dapat berupa solar atau oli mesin.
  • Penggunaan cat khusus dengan bahan yang tidak disukai oleh hewan perusak.
  • Pengaturan konstruksi bangunan agar kayu tidak mudah dijangkau oleh hewan perusak kayu seperti rayap dan lainnya.

Mobile Scaffolding

Jenis scaffolding yang selanjutnya adalah mobile scaffold. Ciri khas dari scaffolding ini adalah dapat dipindahkan dengan mudah, karena dilengkapi roda di bagian bawah alat.

Penggunaan scaffolding ini sangat cocok untuk pekerjaan yang fleksibel.

Meski terbilang sangat praktis, tetapi penggunaan mobile scaffolding tetap harus memperhatikan prosedur kerja.

Terutama untuk para pekerja konstruksi yang sedang membangun bangunan tinggi dan besar.

Klem Scaffolding

Tube and Coupler

Jenis klem scaffolding berikutnya ini tersusun atas batang-batang pipa yang saling terhubung satu sama lain, menggunakan baut dan klem.

Kelebihan dari scaffolding ini adalah bentuknya yang dapat diubah-ubah.

Dengan kata lain, Anda dapat membongkar dan merakitnya kembali sesuai dengan kebutuhan atau lokasi kerja saat itu.

Pastikan baut dan klem saling mengait sempurna, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Klem Scaffolding

Frame Scaffolds

Alat klem scaffolding yang bernama frame scaffolds juga sering muncul dalam dunia kerja konstruksi.

Alat ini terdiri atas rangka pipa besi, sehingga memiliki ketahanan cukup baik. Selain itu, proses pemasangan dan pembongkarannya terbilang mudah.

Klem Scaffolding Besi Tanpa Roda

Jika sebelumnya telah dijelaskan tentang klem scaffolding beroda, maka jenis satu ini adalah yang tidak menggunakan roda.

Beberapa bagian penting yang terdapat di scaffolding ini antara lain penguat, tiang sandaran, kaki bagian pipa dan kusen.

Ada pula bagian lainnya yang berupa sambungan pasak, papan panggung, papan pengaman, penopang hingga anak tangga.

Semua saling berkaitan membentuk sebuah alat penopang yang kokoh.

Klem Scaffolding Menggantung

Selanjutnya ada scaffolding menggantung, yang biasa digunakan untuk pemasangan plat beton maupun langit-langit bangunan.

Cara kerja scaffolding ini adalah digantung menggunakan rantai atau tali sling.

Perancah Tiang

Scaffolding jenis perancah tiang cocok untuk pengerjaan konstruksi dengan ketinggian mencapai 10m.

Oleh karena itu, bahan pembuatnya harus dipastikan kuat, seperti jenis pipa atau tiang besi.

Scaffolding Dolken

Klem scaffolding ini termasuk ke dalam jenis perancah yang terbuat dari kayu bulat atau biasa disebut dengan dolken.

Bahan kayu bulat yang digunakan biasanya memiliki diameter antara 6 hingga 10 milimeter.

Fungsi Klem Scaffolding

Secara garis besar, keberadaan alat perancah scaffolding berfungsi untuk menyokong keamanan para pekerja konstruksi.

Lantas, adakah manfaat lain yang dapat diperoleh pengguna? Berikut ulasannya:

Klem Scaffolding

Sebagai Alat Pelindung

Seperti yang sudah disinggung di atas, fungsi utama dari alat scaffolding adalah sebagai pelindung bagi para pekerja.

Contohnya adalah melindungi pekerja yang berada di bawah, agar tidak kejatuhan bahan atau alat yang berada di sekitar tempat tersebut.

Menahan Berat Beton

Fungsi klem scaffolding lainnya adalah untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri.

Umumnya, fungsi tersebut sangat dibutuhkan pada saat pelaksanaan proses pengecoran.

Struktur Sementara

Fungsi yang tak kalah penting dari scaffolding ini adalah sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata, plesteran dan pengecatan.

Dengan bantuan alat tersebut, pegawai dapat bekerja dengan nyaman.

Cara Pemasangan Klem Scaffolding yang Aman

Pemasangan klem scaffolding dalam pengerjaan sebuah konstruksi harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai standar.

Sebab, hal ini berkaitan dengan keselamatan pekerja konstruksi dan lingkungan sekitarnya.

Oleh sebab itu, bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia konstruksi wajib tahu tentang cara pemasangan scaffolding yang aman dan benar.

Di bawah ini adalah hal-hal vital yang harus diperhatikan:

Perhatikan Pedoman K3 saat Pemasangan Klem Scaffolding

Hal utama yang harus diperhatikan saat mulai melakukan pemasangan scaffolding adalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Pastikan pekerja menggunakan penutup atau pelindung kepala, sebagai salah satu pedoman standar yang harus diterapkan.

Para pekerja juga harus menggunakan pakaian standar, sepatu safety, kondisi peralatan, serta aspek-aspek keselamatan yang lainnya.

Apabila semua telah sesuai standar, pemasangan dapat mulai dilakukan.

Mulai dari Tingkatan Paling Bawah

Untuk menjaga keamanan, sebaiknya pemasangan klem scaffolding dilakukan mulai dari bawah terlebih dahulu.

Saat memasang bagian paling bawah, pastikan semua bagian telah terpasang dengan baik dan kencang.

Setelah itu, baru dilanjutkan pemasangan pada tingkatan selanjutnya.

Meski terbilang mudah, tetapi lebih baik ada pendampingan dari ahlinya. Terutama untuk pemasangan dasar kerangka yang menjadi penopang.

Pemasangan Menggunakan Alat Bantu

Begitu bagian atas kerangka terpasang dengan baik, selanjutnya adalah proses pemasangan steger.

Selain memiliki peranan penting, prosesnya juga membutuhkan tenaga ekstra, sehingga akan lebih ringan saat dilakukan bersama-sama.

Untuk mempersingkat waktu, pergunakan alat bantu seperti tali tambang yang diangkat ke atas secara pelan-pelan.

Selain lebih efisien, cara ini juga dinilai lebih aman untuk pekerja konstruksi yang lainnya.

Pemasangan dengan Pipa

Cara pemasangan scaffolding selanjutnya dapat menggunakan pipa penunjang. Fungsi dari pipa ini adalah untuk mengikat steger pada bagian bangunan yang sedang dikerjakan.

Penggunaan pipa sebaiknya harus sama mulai awal hingga akhir pemasangan.

Kekuatan pipa juga harus diperhatikan, jika kurang terawat atau keropos tentu saja akan berbahaya.

Untuk pondasi pemasangan scaffolding, sebaiknya berada di area yang rata dan kuat agar tidak ambruk.

Pemasangan pada Ketinggian

Pemasangan klem scaffolding pada ketinggian akan sedikit berbeda. Penyebabnya tingkat keamanan di tempat tinggi perlu benar-benar diperhatikan, untuk menjaga keselamatan kerja.

Contohnya adalah saat melepas atau mengangkat material.

Pada saat ini, posisi scaffolding harus dikaitkan ke platform atau papan dan pagar pembatasnya.

Adapun jumlah platform yang aman, harus tersedia minimal tiga buah lengkap dengan pagar pembatas.

Cara pemasangan ini harus dilakukan dengan baik dan benar, karena telah menjadi syarat utama yang harus diperhatikan.

Kualitas scaffolding yang digunakan tidak boleh ada sedikitpun kerusakan (tidak cacat).

Cara Mudah Menghitung Kekuatan Klem Scaffolding

Dari penjabaran cara pemasangan klem scaffolding di atas dapat disimpulkan bahwa, proses tersebut membutuhkan skill dan ketelitian yang tinggi.

Salah perhitungan, maka dapat membahayakan pekerja dan lingkungan sekitar.

Apalagi, jika alat tersebut akan dipergunakan untuk pengerjaan konstruksi di gedung tinggi.

Oleh karena itu, berikut akan cara menghitung kekuatan scaffolding, agar tahu bagaimana tingkat kemampuannya;

Klasifikasi Beban Klem Scaffolding

Dalam penggunaannya dalam lingkungan pekerjaan, klem scaffolding memiliki beberapa klasifikasi beban yang cukup berbeda.

Secara lebih detail, klasifikasi tersebut terbagi atas tiga bagian, seperti:

  • Beban Ringan

Klasifikasi pertama yaitu beban ringan. Beban klem scaffolding ini memiliki kekuatan untuk mengangkat beban hingga 225 kg/bay.

Beban ringan umumnya dipakai dalam proyek yang sifatnya ringan sehingga, beban scaffolding pun ringan.

  • Beban Sedang

Beban maksimal pada klasifikasi ini adalah 450 kg/bay. Pada beban ini, klem scaffolding dapat menahan pekerja dan material bahan dengan jumlah yang relatif banyak.

  • Beban Berat

Jumlah beban maksimum untuk kualifikasi berat adalah 675 kg/bay. Jumlah ini, dianggap lebih kuat dalam menahan beban pekerja maupun material bahan. Berkat kekuatannya inilah Anda tidak perlu mengkhawatirkan segi keamanan.

Total Beban

Total beban adalah keseluruhan beban yang akan ditanggung papan terhadap scaffolding yang sedang dibuat.

Sama halnya dengan klasifikasi beban, total beban terdiri dari beberapa macam yaitu;

  • Beban Mati

Beban mati merupakan total beban dari berat konstruksi scaffolding ditambah dengan berat beban perlengkapan.

  • Beban Tambahan

Beban tambahan adalah beban yang diterima oleh klem scaffoldingyang sumbernya berasal dari luar.

  • Beban Hidup

Klasifikasi terakhir adalah beban hidup yang mencakup semua total beban dari para pekerja yang sedang bekerja, bahan material seperti besi , perlengkapan kerja dan lain-lain.

Formulasi

Adapun yang dimaksud dengan formulasi adalah langkah untuk mengetahui perhitungan pasti tentang kekuatan scaffolding.

Caranya, yakni menghitung standar beban yang dapat ditanggung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Perhitungan dengan 3 standar pada luas 1 bay

Dalam standar tepi luar, formulasi yang digunakan yaitu, beban mati + beban hidup dan dibagi dengan 3.

Berbeda dengan standar dalam yang memiliki formulasi dua kali jumlah beban mati ditambah beban hidup dan hasilnya dibagi 3.

  • Menghitung luas papan landasan yang diperlukan

Untuk proses penghitungan luas papan landasan, Anda dapat menerapkan rumus formulasi = beban standar (standar dalam) : daya dukung landasan.

Cara Menghitung Kebutuhan Pemasangan Scaffolding

Secara umum, klem scaffolding memiliki ukuran standar, yakni sebesar 1,2 x 1,8 meter dengan tinggi 1,7 meter.

Berikut cara untuk menghitung kebutuhan pemasangan scaffolding pada area kerja:

Untuk Pembangunan Plat Lantai dan Balok

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk mengetahui kebutuhan klem scaffolding adalah pembuatan mapping.

Dari hasil penghitungan tersebut, Anda dapat mengetahui kebutuhan scaffolding pada setiap balok.

Setelah itu, baru dilanjutkan dengan pembuatan scaffolding untuk plat lantai, seandainya masih ada ruang tersisa.

Lanjutkan dengan membuat taksiran ketinggian struktur bangunan. Jika sudah diketahui, maka mudah bagi Anda untuk menentukan kebutuhan scaffolding.

Untuk Pemasangan Bata, Pengecoran dan Plesteran

Tak berbeda dengan proses sebelumnya, di dalam tahap ini Anda juga harus melakukannya secara cermat.

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk mengkalkulasi kebutuhan pemasangan klem scaffolding, seperti:

  • Cari informasi terkait ukuran panjang serta tinggi lokasi yang akan dipasang scaffolding nantinya.
  • Apabila hasilnya telah diketahui, masing-masing ukuran tersebut harus dibagi dengan dimensi dari scaffolding.
  • Panjang lokasi dibagi dengan 1,8 m, tingginya dibagi 1,7 m. Hasil tersebut lalu saling dikalikan, sehingga akan diketahui jumlah scaffolding yang dibutuhkan.

Cara Tepat Saat Memilih Jenis Scaffolding

Peran penting klem scaffolding sebaiknya tidak disepelekan, karena menyangkut nyawa para pekerja dan orang lain. Perhatian tersebut tidak terkecuali pada bagian klem, yakni bagian yang berfungsi untuk menyambung scaffolding satu dengan lainnya.

Caranya adalah dengan mengeratkan sambungan di antara scaffolding tersebut, lalu kunci bagian tersebut kuat-kuat.

Berikut adalah hal penting yang harus Anda perhatikan saat akan memilih scaffolding;

Mengumpulkan Referensi

Jika ingin membeli klem terbaik, maka datanglah ke tempat khusus yang menyediakan perlengkapan scaffolding.

Sebelum datang ke toko atau perusahaan, pastikan Anda telah memiliki referensi yang cukup.

Selain mencari informasi melalui internet, Anda juga dapat meminta saran dari teman-teman yang sudah berpengalaman.

Fungsi dari adanya referensi itu adalah untuk mengetahui jenis klem yang ada di pasaran atau toko.

Membandingkan Referensi

Meski sudah mengantongi referensi, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Cobalah untuk melakukan perbandingan antara tempat yang satu dengan lainnya, baik dari segi harga, pelayanan, dan lain-lain.

Pastikan Kualitas Klem Adalah yang Terbaik

Selain komponen utama, jangan lupa untuk memperhatikan kualitas dari alat bantu dari scaffolding.

Anda dapat mengecek kualitas klem yang ditawarkan dengan cara mengunjungi toko tersebut atau melihatnya secara langsung.

Pilih Distributor Online yang Tepat

Kemajuan zaman memungkinkan Anda untuk memesan scaffolding kualitas terbaik hanya melalui online saja.

Meski lebih praktis dan harga cenderung bersaing, tetapi jangan lupa untuk mengecek kredibilitas website.

Bukan hanya tahun pendirian, tetapi juga jenis-jenis barang yang ditawarkan harus memenuhi standar nasional.

Selain itu, cek juga apakah website tersebut sudah berpengalaman dan berkompeten atau tidak.

Jangan membeli di tempat yang tidak ada kejelasan, termasuk izin usaha. Penerapan langkah ini diperlukan untuk memperoleh barang bagus, tetapi dengan harga bersaing.

Jangan Tergiur dengan Harga Murah

Banyak di antara pembeli klem scaffolding menyukai barang dengan harga murah.

Namun harga murah tidak selamanya menjamin kualitas, terkadang justru berisiko.

Sebab, bahan yang digunakan untuk saja abal-abal atau tiruan.

Tidak salah memang, jika ingin membeli klem scaffolding dengan harga murah, tetapi tetap harus cermat.

Jika memang harga yang ditawarkan terlihat tidak wajar dan tidak masuk akal, Anda harus waspada dalam mengambil keputusan.

Sekali lagi, scaffolding berkaitan erat dengan keselamatan dan kesejahteraan para pekerja, sehingga jangan berani untuk bertaruh dengan harga murah.

Oleh karena itu, lebih baik mengeluarkan biaya sedikit lebih besar, namun kualitas barang terjamin sehingga aman.

Bagi Anda yang membutuhkan klem scaffolding terbaik dapat mengunjungi website kami. Di sini, Anda bisa mendapatkan informasi tentang scaffolding dan lain sebagainya yang berkaitan dengan keamanan konstruksi. Jika anda ingin berkonsultasi langsung ditim karketing kami.Yuk klik link disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *