Dalam perkembangan dunia telekomunikasi dan elektronik tentu saja memerlukan berbagai perangkat yang mendukung kelancaran segala jenis industri yang ada di dunia. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang tentang salah satu aksesoris kelistrikan yang tentu saja sangat berperan penting dalam kehidupan manusia yaitu colokan listrik.
Colokan listrik adalah salah satu benda yang umum digunakan di masa sekarang ini. Ada berbagai jenis colokan listrik yang saat ini marak disediakan di berbagai lapis penjuru dunia termasuk di Indonesia. Apa saja tipe-tipenya? Yuk, simak informasi di bawah supaya Anda makin tahu!
Jenis Colokan Listrik
Banyak sekali jenis colokan yang biasa digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan nya , yuk cari tau berbagai jenisnya disini
Tipe A
Anda pasti tidak asing dengan tipe colokan listrik yang satu ini. Colokan Tipe A ini diciptakan oleh Harvey Hubbel II pada tahun 1904. Colokan ini merupakan colokan jenis kabel ungrounded dengan nama NEMA 1-15 yang dilengkapi dua pin paralel berbentuk datar pipih.
Pin yang terdapat pada colokan Tipe ini mempunyai lubang di bagian ujungnya yang sesuai dengan ‘tonjolan’ yang ditemukan pada kontak wiper dari beberapa soket yang tersedia.
Colokan dengan tipe ini digunakan di beberapa negara seperti Amerika Tengah dan Utara. Namun, colokan listrik tipe ini tidak lagi diperbolehkan untuk digunakan pada bangunan baru di Amerika sejak tahun 1965.
Meskipun begitu, Anda masih akan menemui colokan tipe ini di gedung-gedung tua di Amerika. Selain itu, ada juga beberapa negara di Asia yang juga menggunakan tipe colokan ini yaitu Malaysia, Jepang, Tiongkok, dan Thailand.
Tipe B
Colokan tipe ini juga mempunyai dua pin yaitu pin berbentuk datar dan pin arde berbentuk bulat yang umumnya pin ini lebih panjang dari pin lainnya sehingga perangkat bisa terhubung ke ground sebelum daya tersambung.
Tidak jauh berbeda dengan Tipe A, colokan ini juga banyak digunakan di negara bagian Amerika Tengah dan Amerika Utara. Colokan dengan tegangan 15 amp ini juga digunakan di beberapa negara Asia, seperti Taiwan, Jepang, Thailand dan Laos.
Jenis colokan dengan Tipe B atau biasa disebut juga dengan NEMA 5 – 15 grounded ini memiliki dua ujung steker yang pipih dengan ukuran yang relatif sama dengan Tipe A.
Tipe C
Colokan Tipe C adalah colokan listrik dengan dua kawat yang mempunyai dua pin berbentuk bundar. Colokan ini biasanya dipasangkan dengan soket yang menerima kontak bentuk bulat berukuran 4,0 – 4,8 mm pada pusat 19 mm.
Colokan dengan tipe yang satu ini umumnya digunakan di negara –negara benua Eropa, dengan pengecualian negara seperti Inggris, Irlandia, Siprus dan Malta. Dan juga puluhan negara lainnya di benua Afrika, Asia (bisa ditemukan di Indonesia), dan Amerika juga banyak yang menggunakan colokan listrik tipe ini.
Saat ini, colokan listrik Tipe C juga bisa digunakan sebagai pengganti dari beberapa jenis colokan listrik, seperti Tipe E, F, H, J, K, L, N dan O (tergantung dari negaranya).
Tipe D
Colokan dengan Tipe D memiliki tiga buah pin berbentuk bulat besar dengan dalamnya berpola segitiga. Colokan Tipe ini seringkali digunakan bersamaan dengan colokan Tipe M untuk peralatan yang membutuhkan daya lebih besar.
Colokan berdaya 5 amp ini umumnya digunakan di beberapa negara kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan Maladewa hingga ke negara-negara yang ada di benua Afrika seperti Nigeria dan Afrika Selatan.
Namun, negara yang paling banyak menggunakan colokan tipe ini adalah India yang mana hampir di setiap gedung-gedung yang ada masih sering menggunakan colokan tipe ini.
Jika Anda menggunakan colokan jenis ini, Anda bisa juga memasangkannya dengan colokan tipe lain yaitu tipe C, E, dan F, tapi cenderung kurang aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Tipe E
Colokan Tipe E memiliki dua pin bulat dengan diameter 4,8 mm yang berjarak kurang lebih 19 mm dan terdapat sebuah lubang untuk memasukkan soket yang memiliki pin dengan tipe pembumian male.
Colokan yang bertegangan 16 amp ini banyak digunakan di benua Afrika seperti Kamerun, Ethiopia, Pantai Gading dan Madagaskar. Sejumlah negara lain di Eropa juga ada yang menggunakan colokan Tipe E, termasuk Denmark, Belgia, dan Polandia, Slovakia, Perancis, hingga Maroko dan Czechia.
Tipe F
Colokan Tipe F memiliki dua buah pin bulat dengan ukuran 4,8 mm yang berjarak 19 mm. Jika tidak dilihat secara seksama, colokan ini memang mirip dengan tipe E, namun colokan Tipe ini memiliki dua buah klip arde di samping kontak arde female.
Colokan bertegangan 16 amp ini sudah tidak asing lagi di negara Indonesia. Sejumlah negara lainnya yang juga menggunakan colokan ini seperti di Afrika, Asia, dan Eropa termasuk juga Korea Selatan, Libya, dan Rusia.
Tipe F ini mempunyai beberapa persamaan dengan colokan Tipe C. Hanya saja, colokan ini bentuknya bundar dan memiliki lekukan di bagian atas dan bawah yang mengandung klip konduktif. Klip ini berfungsi untuk proses grounding.
Tipe G
Colokan Tipe G memiliki tiga bilah pin berbentuk persegi panjang dengan pola segitiga di dalamnya, serta memiliki sekering dengan watt 3 amp untuk digunakan pada perangkat yang lebih kecil seperti komputer dan sekering watt 13 amp untuk perangkat yang lebih besar dan berat seperti pemanas).
Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang menggunakan colokan Tipe G. Pada soket Inggris terdapat penutup jendela pada bagian lubang kontak. Dengan demikian, benda asing bisa masuk ke dalam lubang kontak.
Wilayah lain yang juga menggunakan colokan Tipe G adalah Singapura, Malaysia, Irlandia dan Malta.
Tipe H
Colokan bertegangan 16 amp ini mempunyai dua pin datar dalam bentuk V disertai pin landasan. Steker colokan pada Tipe H biasanya lebih lebar di bagian tengah sehingga bisa mengakomodasi versi yang disematkan dari colokan Tipe H serta colokan Tipe C.
Colokan dengan Tipe H biasanya memiliki 3 ujung bundar dengan diameter 4,5 mm dan panjang jaraknya 19 mm. Colokan ini bisa dibilang unik, karena hanya diproduksi secara eksklusif di Israel, West Bank dan daerah Gaza, Palestina.
Tipe I
Colokan ber Tipe I umumnya memiliki dua buah pin datar dengan alamnya berbentuk V serta terdapat sebuah pin arde. Terdapat juga versi plugnya yang hanya memiliki dua pin datar.
Australia, merupakan salah satu negara yang menggunakan colokan dengan tipe ini. Jenisungrounded nya pun mempunyai 2 ujung pipih dengan tebal 1,6 mm dan panjangnya 17,3 mm yang ditata menyerupai bentuk huruf V terbalik. Jenis grounded ini memiliki 1 buah ujung tambahan dengan tebal yang sama dengan ujung satunya, tapi lebih panjang (20 mm).
Beberapa negara yang juga menggunakan colokan Tipe I adalah Selandia Baru, Cina, dan Argentina. Sayangnya, colokan tipe ini hanya bisa cocok dengan tipe yang sama.
Tipe J
Colokan dengan tegangan 10 amp ini memiliki dua pin bulat lengkap dengan sebuah pin grounding. Meskipun dari bentuk pinnya juga terlihat sangat mirip dengan colokan Brasil Tipe N, jenis colokan Tipe J tidaklah kompatibel jika digunakan dengan soket Tipe N. Itu dikarenakan pin ardenya terletak jauh dari garis tengah daripada pada Tipe N. Namun, colokan bertipe C sangatlah kompatibel dengan soket Tipe J.
Tipe K
Colokan bertipe K mempunyai dua buah pin bulat disertai pin arde. Colokan ini jika dilihat sekilas memang mirip dengan colokan Tipe F. Contoh negara yang masih banyak memakai colokan tipe ini adalah Bangladesh, Denmark, dan Madagaskar.
Tipe L
Colokan ini memiliki dua jenis tegangan, yaitu tegangan 10 amp dan tegangan 16 amp. Untuk versi 10 amp memiliki dua buah pin bundar yang tebalnya 4 mm dan berjarak 5,5 mm, dilengkapi pin grounding di tengahnya. Sedangkan versi 16 amp memiliki dua pin bulat yang tebalnya 5 mm, dengan jarak terpisah 8 mm, serta sebuah pin grounding.
Tipe M
Colokan listrik bertipe M, umumnya memiliki tiga buah pin bulat dalam dengan pola segitiga dan sekilas terlihat mirip dengan colokan dari India Tipe D. Colokan dengan tipe M sering digunakan juga untuk peralatan yang lebih besar tegangannya di negara-negara yang menggunakan colokan Tipe D, sehingga soket yang ada di negara-negara tersebut dapat berfungsi dengan colokan Tipe M.
Tipe N
Selain colokan listrik tipe L, Colokan Tipe N juga memiliki dua jenis tegangan, yaitu 10 amp dan 20 amp. Versi 10 ampnya memiliki dua pin bulat dengan tebal 4 mm serta sebuah pin grounding. Sementara versi 20 amp digunakan untuk peralatan yang lebih berat dan memiliki dua pin bundar berdiameter 4,8 mm, dan sebuah pin grounding.
Tipe O
Colokan listrik dengan tipe ini memiliki dua pin berkekuatan dan satu pin dasar yang bulat. Colokan ini secara eksklusif hanya digunakan satu-satunya di negara Thailand. Colokan ini bisa cocok digunakan dengan colokan tipe C dan O. Sedangkan untuk colokan Tipe E dan F mungkin cocok, tapi kurang aman jika digunakan.
Tips N’ Trik Memilih Colokan Listrik yang Berkualitas
Colokan listrik adalah salah satu benda elektronik yang tidak bisa sembarangan digunakan dan dibeli. Perlu adanya kehati-hatian dalam memilih colokan dengan kualitas terbaik. Di bawah ini, kami akan memberikan beberapa rangkaian tips dan trik dalam memilih colokan. Simak selengkapnya ya!
Pilihlah Colokan Listrik yang Mudah Untuk Dipasang Dan Aman
Pastikan colokan listrik yang Anda pilih mempunyai desain colokan yang mudah untuk dipasang maupun saat digunakan. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot meminta bantuan dari teknisi yang justru akan membuat Anda mengeluarkan biaya yang lebih. Selain itu, pilihlah colokan yang sudah memiliki sertifikat SNI yang artinya sudah terjamin keamanannya.
Meskipun Anda sudah memilih colokan yang mudah dan aman, tetap perhatikanlah kehati-hatian saat proses memasangnya. Begitupun juga saat pemakaian, gunakanlah dengan baik dan benar agar tidak mengalami kerusakan yang bisa mengakibatkan arus listrik mudah dijangkau oleh seseorang.
Cek Kembali Kualitas Saat Akan Memilih Colokan Listrik
Kualitas yang baik pada colokan sangatlah penting untuk diperhatikan agar penggunaannya bisa awet dan sesuai dengan kebutuhan. Colokan berkualitas umumnya berbahan plat penjepit yang terbuat dari kuningan. Karena bahan ini mampu menghantarkan listrik secara maksimal.
Selain itu, pastikan Colokan yang dipilih memiliki alat penahan untuk menghubungkannya dengan steker. Perhatikan juga bodi dari Colokan pada bagian penutup terbuat dari bahan yang tidak menghantarkan listrik, tidak mudah untuk terbakar, dan tahan lama.
Pilihlah Harga Yang Terjangkau Tapi Sesuai Kualitas
Memilih harga yang terjangkau juga sesuai dengan kualitas bisa dilakukan saat proses pembelian Colokan listrik. Barang dengan kualitas yang bagus pastinya juga memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan colokan biasa. Maka jangan hanya tergiur dengan harganya yang murah saja, karena sebenarnya kualitas dan harga itu berbanding lurus.
Anda perlu memilih Colokan yang sudah terkenal di pasaran atau banyak digunakan oleh warga sekitar Anda yang tentunya dengan harga yang sesuai juga. Biasanya kebanyakan orang akan memilih Colokan dengan harga yang menengah dan memiliki kualitas yang bagus.
Pastikan Agar Sesuai Dengan Desain Rumah Anda
Colokan listrik memang tidak bisa disembunyikan atau dibuat tidak terlihat dari pandangan mata, karena digunakan untuk menyambungkan arus listrik yang ada di rumah. Apabila Anda menyukai beberapa hal yang berbau stylish, Anda bisa memilih beberapa Colokan yang sesuai dengan desain rumah Anda.
Tidak perlu memilih colokan dengan desain yang mewah. Anda cukup menyamakannya dengan warna Colokan dengan tempat dimana Colokan berada atau dengan tone warna dinding Anda.
Bukan hanya itu saja, Anda juga bisa memadukannya dengan model dan warna Colokan yang menyambung dengan saklar. Selanjutnya Anda bisa menentukan seperti apakah desain Colokan yang cocok dan sesuai dengan keinginan Anda serta tidak lupa memiliki kualitas yang bagus pula. Karena jika Anda hanya terfokus pada bentuknya, hal itu tentu tidak menjamin kualitas dan juga keamanan pada Colokan listrik.
Lakukan Pengujian Terhadap Colokan Listrik Anda
Hal kecil lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan menguji Colokan listrik. Anda bisa mengujinya dengan mencolokkan ke lubang Colokan selama beberapa kali. Jika daya cengkramnya yang dimiliki Colokan listrik tidak berkurang, maka kualitas dari colokan tersebut bagus dan tahan lama.
Anda juga bisa melakukan percobaan lainnya untuk mengecek bagaimana kualitas Colokan tersebut dengan mengecek kekuatan dari terminal kabel dan menguji kelenturan busur arusnya. Lakukanlah pengujian ini jika sekiranya tidak mengakibatkan kerusakan pada colokan listrik.
Nah, itu dia serangkaian informasi mengenai beberapa tipe colokan listrik yang harus Anda tahu dan beberapa tips n’ trik dalam memilih colokan yang berkualitas. Tentunya, dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian. Untuk informasi lengkap lainnya mengenai kelistrikan, Anda bisa menghubungi tim marketing kami dengan klik link disini